Akhir Pekan Ini, Tempat Wisata Lembang Kembali Dibuka

Penerapan protokol kesehatan harus ketat. Jika ditemukan masalah, sesuai kesepakatan maka seluruh objek wisata akan ditutup kembali.

SISIBAIK.ID – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana membuka kembali seluruh tempat wisata akhir pekan ini, Sabtu 13 Juni 2020. Hal itu merujuk berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proposional Provinsi Jawa Barat yang berakhir satu hari sebelumnya.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menyatakan, mulai diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, tahap pertama yang dilakukan dengan membuka kembali tempat peribadahan, industri dan perkantoran. Selanjutnya, akan diikuti dengan pembukaan kembali tempat wisata.

“Kita mulai menata dan memulihkan kembali kondisi perekonomian secara bertahap, yang selama ini tidak berjalan,” ucapnya, Rabu 10 Juni 2020.

Dari hasil pertemuan dengan para pengusaha, lanjut Aa Umbara, untuk membuka kembali objek wisata harus ada kesepakatan yang harus dipenuhi oleh pengusaha atau pengelola tempat wisata. Bahkan persiapan sudah mulai dilaksanakan sejak tiga minggu lalu.

“Penerapan protokol kesehatan harus ketat, guna menjaga kondisi Bandung Barat yang saat ini statusnya zona biru dari pandemi covid-19 dan mudah-mudahan ke depannya menjadi hijau,” ujarnya.

Beberapa hal yang harus dipenuhi oleh pengelola objek wisata, selain menyiapkan tempat cuci tangan yang memadai, pemeriksaan suhu para pengunjung, juga para pengelola wisata harus membentuk gugus tugas pencegahan covid-19 masing-masing.

“Setiap objek wisata harus memiliki gugus tugas sebagai bentuk tanggung jawab dan saling menjaga. Jika ditemukan masalah, sesuai kesepakatan maka seluruh objek wisata akan ditutup kembali,” jelas Aa Umbara.

Selain itu, jumlah pengunjung pun dibatasi hanya sekitar 30 persen dari kapasitas objek wisata masing-masing. Para pengelola juga tidak diperkenankan untuk menerima pengunjung rombongan dengan jumlah besar.

Pemilik Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC), Eko Suprianto menyatakan, pihaknya siap mengikuti semua ketentuan dan kewajiban yang harus dipenuhi saat kembali membuka usahanya. Mengingat selama ini, tamu yang menginap di TWGC juga sudah diterapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Selama ini jika ada tamu yang menginap, sejak check in hingga check out hanya dilayani oleh satu orang pegawai. Hal itu dilakukan untuk membatasi kontak antara pegawai dengan pengunjung,” tuturnya.

Bahkan, bagi pengunjung yang akan berwisata atau pun menginap di TWGC harus melakukan pemesanan (reservasi) terlebih dahulu. Apabila pengunjung langsung datang ke lokasi tanpa reservasi maka tidak akan dilayani karena tidak akan disediakan loket pembayaran.

“Ini salah satu arahan yang ditekankan pemerintah walaupun tidak jadi aturan. Tapi kami akan laksanakan karena jika tidak diterapkan risikonya cukup tinggi,” tandas Eko.

Sumber: ayobandung.com