Kreuz, Sepeda Lipat Van Bandung Siap Mendunia

SISIBAIK.ID – Beberapa waktu terakhir, nama sepeda lipat merek Brompton cukup menghangatkan ruang publik. Selain kualitas yang bagus, sepeda ini juga menjadi trend tersendiri bagi pehobi olahraga sepeda dengan kantong tebal.  Maklum, harga satu unit sepeda lipat asal Inggris ini dibandrol hingga puluhan juta rupiah.

Bicara kualitas, ternyata Indonesia memiliki sejumlah pabrikan sepeda dengan jajaran produk yang layak diperhitungkan dengan kualitas tidak kalah dengan produk sepeda dari negara lain. Terbaru, industri sepeda tanah air kedatangan pemain yang masih terbilang cukup baru yaitu Kreuz Bike Indonesia yang berasal dari Bandung.

Jenis sepeda praktis yang bisa dengan mudah dibawa kemanapun dilihat Kreuz sebagai peluang untuk dijadikan fokus utama. Walhasil pabrikan satu ini memutuskan untuk menjadikan sepeda lipat sebagai spesialisasi jenis sepeda yang mereka produksi.

Produk andalannya yaitu Kreuz Bike. Sepeda ini diklaim sebagai sepeda tiga lipatan yang dirancang dan dikembangkan menyesuaikan dengan kontur jalanan di Indonesia. Dalam pembuatannya, sepeda-sepeda ini dilakukan secara handmade, namun tetap menggunakan bantuan mesin yang mumpuni.

Saat awal kemunculannya, sepeda lipat milik Kreuz banyak mencuri perhatian. Ini karena desainnya dianggap mirip dengan tampilan sepeda kenamaan Brompton. Kreuz mengklaim bahwa mereka melibatkan UMKM di wilayah terkait untuk menyediakan komponen bagi perakitan sepeda yang diproduksi. Tentu saja, dengan tetap mengedepankan kualitas dan harga terjangkau. Demikian dilansir dari laman goodnewsfromindonesia.com.

Berawal dari Asesoris Sepeda

Menariknya, pada awal berdiri sejak tahun 2018 Kreuz ternyata hadir bukan sebagai pabrikan sepeda melainkan memproduksi aksesoris sepeda berupa tas-tas touring dan front bag. Langkah bisnis membuat sepeda lipat dimulai saat sedang mulai populer di tahun 2019.

Bersamaan dengan tren bersepeda yang populer di tahun 2020, sepeda besutan Kreuz rupanya mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Dilaporkan, kala itu Presiden Jokowi memesan dua unit sepeda untuk digunakan bersepeda di kawasan Istana Kepresidenan.

Mendapat perhatian khusus dan dinilai berpotensi untuk meningkatkan produksi sepeda buatan dalam negeri, Kreuz akhirnya mendapat sertifikat SNI yang diberikan langsung oleh Kemenperin pada bulan Februari 2021 lalu. Kreuz juga mendapat dukungan untuk bisa memasarkan produknya di pasar global mengikuti jajaran pabrikan sepeda tanah air lainnya.

Pemilik Kreuz, Yudi Yudiantara, menyatakan produksi sepeda Kreuz meningkat pesat sejalan dengan pesanan yang terus masuk untuk beberapa tahun ke depan. Lebih tepatnya, saat ini sudah ada pemesanan sepeda lipat yang akan diproduksi hingga tahun 2023. Peningkatan produksi dari yang awalnya hanya 10 sampai 15 unit sepeda lipat per bulan menjadi 160 unit per bulan.

“Meningkatnya produksi didorong oleh naiknya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri. Ini juga merupakan pengaruh dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diinisiasi oleh Pemerintah,” ungkap Yudi, melansir laman resmi Kemenperin.

Tidak hanya di pasarkan dalam negeri, permintaan sepeda lipat Kreuz juga datang dari beberapa negara tetangga, antara lain Singapura, Malaysia, dan Australia.

Polygon dan Element Bike

Sebenarnya bukan hanya Kreuz. Jauh sebelumnya Indonesia sudah memiliki jajaran pemain di industri sepeda dengan produk yang tidak diragukan lagi kualitasnya bahkan sampai dipasarkan ke berbagai negara. Salah satu yang paling terkenal ialah Polygon.

Pabrikan sepeda asal Sidoarjo yang hadir sejak tahun 1989 tersebut saat ini sudah mendistribusikan produknya di 500 gerai yang tersebar di berbagai belahan dunia. Produk Polygon telah terdistribusi di 33 negara di kawasan Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika.

Berbeda dengan Kreuz yang baru memfokuskan produksi di sepeda lipat, Polygon sudah memproduksi jajaran sepeda dengan jenis yang bervariasi di antaranya road bike, urban bike, dan mountain bike. Sepeda kategori mountain bike besutan Polygon bahkan kerap kali menjadi tunggangan bagi atlet sepeda gunung atau profesional freeriders yang menjuarai ajang UCI Mountain Bike World Cup.

Hal yang sama juga dimiliki oleh Element Bike. Perusahaan manufaktur sepeda yang berasal dari Kendal, Jawa Tengah ini hadir sejak tahun 2008. Element Bike memiliki jenis sepeda yang lebih bervariasi, mulai dari folding bike sampai mountain bike.

Element bahkan telah digandeng oleh pabrikan manufaktur sepeda asal China yaitu Shenzhen Kespor Limited ltd. Kerjasama ini menjadikan Element sebagai pemegang brand internasional merek CAMP Bike di Indonesia untuk diproduksi di pabrik tanah air dan memasarkannya ke pasar lokal maupun ekspor ke luar negeri.