Balada Siswi Yatim yang Dirundung Guru Sendiri

SisiBaik.ID – Siswi dirundung oleh sesama pelajar bisa jadi sudah umum, namun di Medan, ada seorang siswi justru dibully oleh gurunya sendiri. Tragisnya, korban perundungan itu adalah anak yatim yang kebetulan belum membayar SPP dan uang buku.

Adalah Indah Pratiwi, sisiwi kelas IX, yang saat ini bersekolah di SMP Negeri 28 Medan. Indah dihina miskin dan bodoh oleh dua oknum guru di hadapan teman-temannya yang ada di ruang kelas.

Dua guru yang menghina Indah diketahui bernama Refia Samosir dan Masrohima.

Dikutip dari Tribun Medan, Indah bercerita, peristiwa tak mengenakkan tersebut terjadi saat dirinya belum membayar uang buku dan uang sekolah.

“Jadi itu kejadiannya sudah berulang, waktu itu berawal saya belum bayar uang sekolah dan uang buku, ketika di ruangan kelas saya mengobrol sebentar dengan teman, lalu tiba tiba saya dilempar dan di katain udah miskin bodoh mau jadi apa,” cerita Indah, didampingi ibu asuhnya, Anita Sari, dan kakak kandungnya, Sindy Aulia.

Akibat kejadian itu, Indah sempat tak mau masuk sekolah. Takut dan malu, katanya.

Sebelumnya Anita mengaku heran dengan perubahan sikap yang dialami Indah. Gadis berkerudung itu tampak murung dan selalu menyendiri. Kepada kakaknya, dia juga tidak berani banyak membuka suara, sampai akhirnya Anita mendesak menanyakan apa yang terjadi sesungguhnya.

“Ternyata anak saya dikatain bodoh dan miskin di hadapan kawan-kawannya di kelas. Itu terjadi berulang kali. Kalau di-bully sama teman mungkin masih bisa saya atasi, tapi ini anak saya dihina oleh seorang pengajar yang seharusnya menjadi contoh malah memberikan perlakuan yang tidak baik,” kata Anita.

Anita kemudian memberanikan diri untuk melaporkan kasus penghinaan ini ke DPRD karena kejadian itu bukan pertama dialami oleh anak asuhnya.

“Saya berani lapor ke DPRD karena anak saya sudah beberapa kali mendapat hinaan itu. Pertama waktu enam bulan lalu dan ini ketika pembagian rapot kemarin,” ucapnya.

Anita mengatakan, Indah adalah anak yang baik. Jika dirinya tak mengorek keterangan darinya, Indah pasti tak akan berani mengadukan perbuatan tak menyenangkan yang selama ini ia terima.

Permasalahan menjadi ramai setelah Anggota DPR Kota Medan Ihwan Ritonga mendatangi SMPN 28 Medan untuk menyelesaikan kejadian ini agar tidak terulang dan tidak terjadi di sekolah lain.

Ihwan Ritonga melakukan mediasi antara pihak Indah dengan pihak sekolah. Dua pihak ini pun sudah sempat bermaaf-maafan. Namun saat Ihwan Ritonga meninggalkan sekolah, Indah kembali dimarahi oleh guru.

Rupanya, para guru merasa tidak senang diadukan kepada anggota dewan, dan makin membully Indah. Dia pun makin tertekan dan tak berani masuk sekolah.

“Karena alasan itulah ibu angkat Indah yang bernama Anita Sari mengundang wartawan Tribun dan menceritakan kejadian yang dialami anak asuhnya. Berita itu pun menjadi viral,” papar Wakapolsek Delitua, Medan, Iptu Dwikora Tarigan, saat mengunjungi rumah korban yang sejak enam tahun terakhir tinggal di kediaman ibu angkatnya, di kawasan Komplek Royal Monaco, Gedung Johor, Medan, Senin 17 Januari 2022.

ATENSI KAPOLDA SUMUT

Kunjungan Iptu Dwikora ke rumah korban sekaligus menyampaikan amanah dari Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjutak yang ternyata mengikuti kejadian ini. Kapolda menyatakan penyesalannya atas sikap dua oknum guru tersebut. Kapolda berpesan, agar Indah tetap bersemangat untuk melanjutkan sekolah.

Atensi dan dukungan moral dari Kapolda Sumut sangat melegakan Indah, saudara, dan ibu angkatnya. Perjuangannya untuk mendapatkan keadilan atas perundungan yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah mendapat perhatian luas dari masyarakat, tak terkecuali dari Kapolda Sumut, Walikota Medan, dan anggota DPRD Kota Medan.

Terkait kejadian yang menimpa anak asuhnya, Anita berharap agar seluruh guru-guru bisa menjadi contoh baik untuk murid-muridnya. “Tugas seorang guru itu mengayomi, mendidik, bukan membully,” kata dia.

Dilansir dari tandaseru.id, saat ini pihak Indah Pratiwi dan ibu angkatnya menganggap permasalahan ini telah selesai sehingga tidak akan menempuh jalur hukum.

Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala menyayangkan aksi perundungan  yang dilakukan oknum guru terhadap siswinya. Terkait hal ini, Rajudin meminta Dinas Pendidikan Kota Medan memberikan pembinaan kepada kedua guru tersebut agar tidak mengulangi hal yang serupa.

Pernyataan serupa juga datang dari Wali Kota Medan Bobby Nasution. Menantu Presiden Jokowi ini menegaskan akan memanggil dan menegur kedua guru tersebut.

“Akan kita panggil, kita beri peringatan karena itu guru ASN bukan guru honorer. Kita berikan teguran kepada pelakunya dalam hal ini gurunya, makanya saya bilang guru itu harus paham bukan hanya nilai bagus terus anak itu bagus, itu memang salah satu point, tapi attitude di sekolah itu juga perlu diperhatikan,” ujar Bobby di Balai Kota Medan, Kamis 13 Januari 2022.

Menurut Bobby, guru seharusnya memberikan contoh yang baik kepada muridnya, terlebih dari segi sikap dan perilaku serta perkataan.

Indah Pratiwi dan kakaknya, Sindy Aulia, diasuh oleh ibu angkatnya sejak ibu kandungnya meninggal enam tahun lalu karena sakit. Sedangkan bapaknya, M Yusuf Akbar, telah menikah lagi dan bekerja sebagai penjual es krim. Dia tak lagi mempedulikan nasib anak-anaknya.