1.724 Penyandang Disabilitas Intelektual Berkompetisi di Pesonas

sisibaik.id— Sebanyak 1.724 atlet penyandang disabilitas intelektual dari 21 provinsi akan berkompetisi dalam Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) yang diselenggarakan di Kota Semarang, Jawa Tengah, 3-8 Juli 2022.

Kegiatan ini untuk pembinaan sekaligus ajang seleksi atlet yang akan mewakili Indonesia pada Summer Olympic World Games Tahun 2023 di Berlin, Jerman.

Pesonas merupakan pembaruan dari Pekan Olahraga Nasional Special Olympic Indonesia yang rutin digelar setiap empat tahun sekali.

Dalam Pesonas tahun ini, ada 12 cabang perlombaan, antara lain, atletik, bulu tangkis, bocce, basket, voli, bola tangan, senam ritmik, tari daerah, futsal, tenis meja, sepak bola, dan renang.

Selain itu, beberapa kegiatan yang tidak dilombakan juga digelar untuk meramaikan Pesonas. Kegiatan itu, antara lain, pentas seni dan budaya, pemeriksaan kesehatan, kongres keluarga dan pemuda Special Olympics Indonesia, serta bincang-bincang neurosains tentang anak bertalenta khusus.

Dengan mengangkat tema ”Akulah Bintang”, acara tersebut diharapkan bisa memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak-anak bertalenta khusus itu untuk menjadi bintang. Sebab, selama ini sebagian dari anak-anak itu sering menjadi korban perundungan sehingga mereka ketakutan mengekspresikan keinginan untuk berprestasi.

”Dalam kegiatan ini, kami akan menciptakan suasana aman dan nyaman untuk mereka. Dengan begitu, mereka bisa berkarya dan mengembangkan potensinya masing-masing,” kata Ketua Umum Special Olympics Indonesia (SOIna) Warsito Ellwein dalam jumpa pers, Minggu (3/7/2022) petang, di Kota Semarang.

Menurut Warsito, sejumlah peserta terpilih akan diberangkatkan ke Jerman untuk mewakili Indonesia dalam Summer Olympic World Games (SOWG) yang diselenggarakan pada Juni 2023. Dalam SOWG, Indonesia mendapatkan kuota sekitar 47 orang. Meski demikian, SOIna masih berupaya agar Indonesia bisa mengirim lebih banyak dari kuota peserta yang ditentukan penyelenggara.

”Kami percaya diri bisa membawa perwakilan lebih banyak dari kuota yang ditentukan karena potensi anak-anak Indonesia itu besar sekali. Dalam ajang sebelumnya, atlet-atlet bertalenta khusus ini bisa menyabet sampai 15 medali emas. Selain itu, kami juga sekaligus akan menyampaikan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah dalam SOWG selanjutnya,” imbuh Warsito.

Bukan utama

Ketua Panitia Pesonas, Ony Suharsono, menuturkan, Pesonas akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, tetapi tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan para atlet. Layanan kesehatan mulai dari tim medis, posko kesehatan, hingga rumah sakit rujukan telah disiapkan.

”Dalam Pesonas ini, kompetisi bukanlah kegiatan utama. Yang utama adalah memperkenalkan anak-anak bertalenta khusus ini. Mereka perlu kita perhatikan dan perlu kita dukung dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Ony.

Ony menambahkan, sebelum bertanding di Semarang, para peserta telah menjalani rangkaian persiapan hingga pemusatan latihan di tingkat provinsi masing-masing. Pengiriman atlet berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan dan sepenuhnya menjadi kewenangan pengurus daerah.

Sementara itu, pada Minggu petang, para peserta Pesonas dari daerah-daerah mulai berdatangan di Kota Semarang. Sembari menunggu proses registrasi, mereka berinteraksi satu sama lain. Mereka tampak antusias dan tidak sabar untuk segera bertemu dengan peserta lain dan bertanding.

Gusti Indah Pratiwi (19), peserta pertandingan sepak bola dari Riau berharap, timnya bisa menang. Berbagai persiapan telah dijalani Indah dan peserta lain dari Riau, salah satunya berlatih setiap hari selama dua pekan sebelum berangkat ke Semarang.

”Kami latihan setiap hari dari pukul 08.00-12.00 supaya bisa bertanding dengan baik. Menurut kami, lawan terberat adalah tim dari Kalimantan dan Jateng. Mereka orangnya kuat-kuat. Semoga tahun ini, kami bisa menang,” ucap Indah.

Persiapan intensif juga dilakoni Anisa Yunita (20), peserta pertandingan bulu tangkis dari Riau. Selain bersama teman-temannya dari kontingen Riau, Anisa juga sering berlatih bersama orangtuanya. ”Selain latihan, saya juga sudah berdoa, minta doa sama orangtua semoga menang,” ujarnya.

Sumber: kompas.id