Penjualan Galon BPA Free Jadi Tren dan Terus Tumbuh

SisiBaik.ID – Produk air minum Galon yang tidak mengandung senyawa kimia bisphenol A (BPA) semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen dan inovasi Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dalam memperkenalkan galon BPA Free dengan berbagai ukuran dan desain yang menarik dan aman bagi kesehatan dan lingkungan.

“Kami melihat minat konsumen terhadap produk galon bebas BPA meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Nio Eko, Sekretaris Jenderal Asosiasi Air Minum Dalam Kemasan Nasional (ASPARMINAS) sekaligus CEO PT Sariguna Primatirta Tbk. Susilo, Rabu (29/03/2023).

Eko mengatakan, core brand perusahaan Cleo termasuk yang pertama memperkenalkan wadah galon berbahan plastik PET, plastik berkualitas tinggi yang tidak menggunakan BPA (BPA Free). “Kemasan galon Cleo sama dengan kemasan air mineral kemasan yang ada di pasaran, semuanya berbahan PET bebas BPA,” ujarnya. “Keamanan dan kualitas produk kami sama di semua segmen, baik air kemasan maupun galon.”

Menurut Eko, kemasan galon Cleo lebih terlihat dibandingkan wadah galon merk lain yang biasanya masih menggunakan wadah polikarbonat, yaitu plastik keras berbahan BPA. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa BPA dalam galon polikarbonat menimbulkan risiko kesehatan yang tersembunyi karena senyawa kimia tersebut cenderung rusak dan tertelan. Pada kadar tertentu, BPA dapat memicu sejumlah penyakit serius, antara lain gangguan hormonal dan kesuburan pada wanita serta gangguan tumbuh kembang pada anak.

Selain Cleo, produk sejenis merek Le Minerale dan Amidis juga menghidupkan kembali pasar produk galon BPA Free. Menurut data industri dari AMDK, penjualan kedua merek ini akan meningkat pada 2021-2022. Penjualan galon bebas BPA meningkat dua digit. Pertumbuhan juga terjadi di Le Minerale.

Eko memperkirakan persaingan di pasar galon “Bebas BPA” akan semakin sengit. Hal ini sejalan dengan produsen lain yang ingin mendukung pengenalan “galon bayi”, miniatur galon dengan desain menarik dan kemasan bebas BPA.

Di beberapa kota khususnya Jakarta, beberapa merek lokal antara lain Amidis dan Chrystaline telah membanjiri pasar dengan galon mini ukuran 5 dan 6 liter. “Mingalon merupakan produk yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan air galon yang cocok untuk acara atau kegiatan tertentu di luar rumah,” ujar Eko. “Dari sisi lingkungan, galon dalam jumlah berbeda juga lebih ramah lingkungan karena plastik PET lebih mudah didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.”

Bahkan, pemimpin industri AMDK Danone Aqua juga telah meluncurkan galon yang dapat digunakan kembali dengan kemasan yang dapat digunakan kembali bebas BPA. Namun, distribusi produk perusahaan Prancis tersebut di wilayah Bali dan Manado masih sangat terbatas dan masih menggunakan “ukuran standar” 19 liter.

Eko juga mengungkapkan, kekhawatiran para ibu terhadap wadah galon bebas BPA semakin meningkat. “Kami banyak menerima pertanyaan dari ibu-ibu tentang keamanan dan kualitas galon Cleo,” katanya. “Ini mungkin karena BPA sering dikaitkan dengan risiko kesehatan potensial pada anak-anak, seperti gangguan hormonal dan masalah perkembangan.” dia berkata.

Untuk menjamin keamanan konsumen, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuat peraturan pelabelan risiko BPA pada galon polikarbonat. Dengan peraturan pelabelan ini, pemerintah berharap masyarakat lebih teredukasi dalam memilih wadah galon. Rancangan peraturan pelabelan BPA masih menunggu persetujuan akhir dari pemerintah. ***