Hadapi Varian Baru Covid-19 dan Kenaikan BOR dengan Prokes Ketat

SIsiBaik.ID – Terjadinya peningkatan drastis kasus Covid-19 di Afrika Selatan dalam beberapa pekan terakhir agaknya menjadi babak baru pandemi corona di dunia. Pada Jumat (26/11/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pun menyampaikan pada warga dunia keberadaan varian baru Covid-19 yang dinamai Omicron, dengan kode B.1.1.529.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati dengan varian baru Omicron yang digadang-gadang dapat menjangkit para penyintas Covid-19.

“Bukit awal penelitian mensinyalir varian ini dapat menimbulkan infeksi pada penyintas Covid-19. Namun, masyarakat diharapkan menunggu hasil studi lanjutan,” ucapnya, dikutip dari covid19.go.id, Rabu (1/12/2021).

Walau begitu, Satgas Covid-19 terus meminta agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes), meski telah selesai divaksinasi. Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Penerapan di masa pandemi serupa ini sungguh sebuah keniscayaan. Terlebih, Satgas Covid-19 telah mengungkapkan adanya kenaikan keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit, termasuk RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet. Kenaikan itu terdeteksi selama dua hari belakangan.

“Selanjutnya BOR ruang isolasi di rumah sakit rujukan juga sempat mengalami peningkatan pada dua hari terakhir, dari 2,94 persen menjadi 3,07 persen. BOR di Wisma Atlet juga meningkat di bulan November dari 1,76 persen menjadi 2,2 persen,” kata Jubir Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di YouTube BNPB, Kamis (2/12/2021).

Jelas, menurut Wiku peningkatan BOR perlu diwaspadai. Sehingga dia pun lagi-lagi menegaskan kepada masyarakat agar tidak mengabaikan prokes. “Meskipun peningkatan itu terbilang kecil, adalah perlu mewaspadainya. Karena, peningkatan BOR mengindikasikan adanya kenaikan kebutuhan treatment pada gejala sedang atau berat,” tuturnya.

Bukan hanya itu, Wiku mengatakan, meskipun saat ini angka reproduksi efektif masih di bawah 1, perlu ada waspadai ekstra, karena angka reproduksi efektif juga mengalami peningkatan jika dilihat dalam lima minggu terakhir.

Apalagi, Wiku mengungkapkan, kini mobilitas warga semakin meningkat. Tapi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan justru menurun. “Mobilitas menggunakan pesawat terbang juga meningkat 350 persen dalam lima bulan terkahir. Jumlah perjalanan pesawat terbang pada Juli adalah sekitar 350 ribu sedangkan November meningkat menjadi 1,6 juta. Idealnya peningkatan aktivitas juga harus diikuti peningkatan prokes,” tegas Wiku.

Namun sayangnya data menunjukkan sebaliknya di mana dalam minggu terakhir cakupan desa/kelurahan yang patuh memakai masker dan menjaga jarak mengalami penurunan. [Asep Saefullah]